Thursday, July 24, 2014

You're always in my heart..

Tadi pagi pas sahur seperti biasanya saya makan sambil nonton acara sahur tv, dan kebetulan membahas tentang lebaran tanpa ayah dan itu sukses membuat saya berlinang air mata walaupun memang sudah 7 tahun papa meninggal dan keluarga kami lebaran tanpa ayah tapi kerinduan sosok ayah tidak pernah pudar. Allah telah memutuskan yang terbaik bagi keluarga kami dan kami memang sebagai manusia hanya bisa pasrah dan menerima takdir yang sudah digariskan. 

Kenangan..ya hanya kenangan yang kami miliki dan cinta untuk ayah yang tidak akan pernah pudar di hati kami. Saya selalu ingat bagaimana papa mencium pipi dan memanjakan saya karena saya satu-satunya anak perempuan dan anak pertama setelah dulu mama mengalami 2 kali keguguran sebelum lahir saya. Kecupan terakhir di pagi itu sempat membuat saya risih terkadang tapi saya tidak menyangka kalau itu untuk terakhir kalinya. Saya belum bisa memberikan apa-apa untuk ayah selama beliau hidup tapi semoga ayah bahagia disana. Doakan saya bisa mewujudkan berbagai macam cita-cita yang masih belum tercapai ya ayah.. Amin 

Cinta dan Rindu untuk Ayah Tercinta... You're always in my heart..

Monday, July 14, 2014

7 Hari Menjadi Ibu Rumah Tangga

Sesuai dengan judul blog saya "7 Hari Menjadi Ibu Rumah Tangga", saya akan cerita dan ini dimulai dari pagi-pagi mama mendapat telpon dari kakaknya yang mengatakan kalau adeknya yang paling kecil di Makasar mengalami serangan jantung dan mengalami koma, mamapun mulai panik dan minta dibelikan tiket ke makasar setelah itu sorenya langsung berangkat ke Makasar. Mama sempet khawatir karena adek saya habis pulang opname dan bingung siapa yang akan mengurus makan sehari-hari karena adek saya susah makannya dan dengan wajah meyakinkan saya bilang "tenang ma, nanti gampang kalau soal makan.. biar aku yang urus" dan mamapun percaya. Dalam 7 hari itu jelas banyak yang terjadi apalagi saya ga bisa masak.. that's the point. Kelimpungan? iya pasti... 

Pertama saya harus rajin-rajin sama yang namanya cuci piring dan bersih-bersih tapi kalau ini sih gampang...dan waktu makan pun tiba, saya pun tanya sama adek "mau makan apa?" dan dia menjawab "telur ceplok aja sama nasi" dan saya pun langsung ambil beras dan nekat masak nasi sebatas pengetahuan aja sih, beras dicuci 3 kali dikasih air matang dan masukkin rice cooker.. sambil menunggu pun saya ambil telur dan disinilah permasalahan dimulai entah kenapa telur itu muncrat muncrat kemana mana minyaknya dan cukup membuat saya mundur teratur atau mungkin butuh pasang helm. Kalau tadinya saya mau bikin 2 telur ceplok, akhirnya saya mengurungkan niat cukup 1 aja..dengan sabar saya tunggu sampai minyaknya ga muncrat lagi dengan jarak yang saya anggap aman dari serangan minyak itu. Setelah serangan mereda, saya pun mendekat dan ternyata "gosong". Saya pun bilang sama adek kalau telurnya gosong, dan dia setuju minta diganti sama nugget. Sebelum saya goreng nugget, nasi pun matang dan saya membuka tutup rice cooker dan ternyata bentuknya bukan menyerupai nasi tetapi lebih mirip bubur..oke gagal dan akhir kata makan Mie Instan. 

Setelah mengalami kegagalan memasak nasi, saya pun ga mau nyerah buat terus bereksperimen memasak nasi sampai berhasi dan setelah saya berhasil, saya pun berniat memasak nasi goreng dengan bumbu instan pastinya, saya masukkin segala penyedap rasa dengan maksud hati makin banyak penyedap makin sedap tetapi malah jadi ga karuan rasanya dan lagi-lagi adek saya pun jadi korbannya tapi dia tetap memakan nasi goreng itu, mungkin sih atas dasar kasian aja dan rasanya terpaksa juga karena udah keburu laper :D Sebagai gantinya saya beli sate untuk makan selanjutnya dan sekarang saya udah pinter masak nasi cuma kalau untuk masak telur ceplok masih harus banyak belajar menghadapi serangan minyak. Hikmah dari mama pergi ke Makasar adalah saya jadi bisa masak nasi :) dan Alhamdulillah keadaan adeknya mama sudah membaik dan sudah sadar... dan besok mama pulang ke Surabaya walaupun sempet telpon bilang masih betah disana... Oh No...